Obat Resep Versus Obat Herbal

 Orang-orang di semua budaya telah menggunakan herbal sebagai obat alami selama berabad-abad. Herbal telah melewati ujian waktu dan telah terbukti aman dan efektif. Jutaan orang telah sembuh dari berbagai penyakit. Tidak seperti obat resep, dengan obat herbal, setiap diagnosis dan pengobatan disesuaikan agar sesuai dengan individu. Saat ini, semakin banyak orang yang mencari pengobatan herbal sebagai alternatif obat sintetis yang dapat berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.

Mungkin aneh bahwa obat modern diganti dengan bubuk dan teh nenek, tetapi dengan pengetahuan bahwa kebanyakan obat modern adalah versi sintetis dari zat tumbuhan, orang memilih yang asli.

Tempat Pengobatan Syaraf Kejepit dan Stroke Pekanbaru Jakarta

Ada suatu masa ketika jamu telah diabaikan dan pengobatan herbal tidak dihargai, tetapi keadaan berubah karena jamu mengandung khasiat yang jauh lebih unggul daripada obat-obatan sintetis dan lebih selaras dengan tubuh manusia. Mereka menciptakan efek samping yang jauh lebih sedikit dan tidak berbahaya jika ada, dan memberikan manfaat 'samping' daripada efek samping. Ada beberapa efek samping obat resep, ada yang tahan lama dan ada yang menyebabkan kerusakan permanen atau gangguan pada bagian tubuh. Untuk menyembuhkan satu bagian, bagian lain dari tubuh harus dikompromikan, dan ini bisa dihindari sama sekali dengan obat herbal.

Mari kita ambil contoh 'ginkgo biloba', yang meningkatkan memori dan juga meningkatkan sirkulasi darah di kaki dan lengan. 'Bawang putih' digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga menurunkan kolesterol.

Jamu telah terbukti memenuhi peran yang tidak bisa dilakukan obat sintetik. Seluruh rangkaian adaptogen yang ditemukan dalam pengobatan herbal tidak ada padanannya dalam pengobatan modern.

Eropa memiliki sejarah penggunaan herbal yang lebih kuat jika dibandingkan dengan Amerika Serikat. Dokter Eropa selalu mempertahankan minat dan keterampilan dalam meresepkan obat herbal dalam hubungannya dengan obat modern.

Perbedaan antara pengobatan dengan pengobatan modern dan pengobatan herbal sangatlah besar. Saat merawat, praktisi jamu memperhatikan semua aspek kesehatan individu, melihat membangun kesehatan mereka dan tidak hanya menutupi penyakit tertentu. Perbedaan lainnya adalah, dokter jamu tidak hanya melihat komponen kimia dan molekuler jamu tetapi juga aspek energinya. Jamu percaya bahwa semua makhluk hidup, termasuk tumbuhan mengandung energi. Orang Cina menyebut kekuatan energi vital ini 'qi'. Di mana pengobatan modern berfokus pada pengobatan penyakit itu sendiri, pengobatan Tiongkok memandang penyakit ini sebagai penyumbatan pada kekuatan hidup yang vital. Ini bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan itu.

Konsep ini lebih baik dipahami dengan contoh akupunktur. Akupunktur didasarkan pada aliran yang tidak terhalang dan jalur energi 'tak terlihat' dari tubuh manusia. Keberhasilan besar akupunktur berbicara untuk dirinya sendiri. Ramuan yang tepat untuk membuka sumbatan adalah semua yang diperlukan untuk memungkinkan energi tubuh mengalir, sehingga penyembuhan.

Semua ini tentu mungkin tampak aneh bagi pola pikir kedokteran modern. Tapi herbal telah terbukti bekerja untuk tubuh manusia tanpa efek samping yang serius.

Herbal adalah sumber asli untuk setidaknya 25% dari semua obat farmasi. Misalnya, morfin yang digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit, berasal dari opium poppy; digitalis, stimulan jantung, berasal dari foxglove; resperine, obat penenang dan antihipertensi, berasal dari rauwolfia (akar ular India).

Sementara pengobatan modern mencari bahan aktif dalam tanaman dan mengekstraknya dan membuang sisa tanaman, obat herbal bergantung pada aksi sinergis tanaman lengkap, untuk mengambil manfaat dari ribuan senyawa yang ada di tanaman. Sedangkan obat resep memiliki tindakan yang cepat dan tepat sasaran, yang juga menjadi penyebab timbulnya efek samping; herbal cenderung bekerja perlahan tapi bertahap, dalam proses memperkuat pertahanan tubuh selama periode waktu tertentu.